Mitos Tentang Olahraga Sehat Untuk Ibu Hamil
Mitos Tentang Olahraga Sehat Untuk Ibu Hamil. Banyak orang mempercayai mitos tentang olahraga selama kehamilan, padahal itu mungkin alasan mereka saja untuk menghabiskan waktu sembilan bulan di sofa. Kenyataannya, menjaga tubuh Anda tetap aktif selama kehamilan memiliki banyak manfaat bagi Anda dan bayi Anda. Plus, itu juga bisa membuat Anda lebih cepat pulih setelah melahirkan. Jadi berhentilah mempercayai mitos dan gunakan fakta berikut, dengan izin dari dokter Anda, untuk memasukkan olahraga selama kehamilan.
olahraga sehat untuk ibu hamil |
Mitos Olahraga Sehat Untuk Ibu Hamil yang Tidak Benar
Mitos 1: orang hamil dilarang olahraga
Jika Anda seorang
atletik, maka kehamilan bukanlah saat untuk mengakhiri gelar Anda. Anda masih
bisa terus berkompetisi seperti biasa, asalkan mendapat restu dari dokter Anda.
Namun, jika Anda rasa kegiatan tersebut mengganggu perut bayi Anda maka Anda
boleh berhenti. Beberapa jenis olahraga mungkin dilarang saat Anda hamil,
karena ini memiliki risiko tinggi. Contohnya bermain sepatu roda, senam,
olahraga raket, menunggang kuda, atau berbagai jenis olahraga yang memerlukan
kontak fisik seperti basket atau voli.
Mitos 2: olahraga bisa menyebabkan panas berlebih dan dehidrasi
Panas berlebih bisa
berbahaya bagi perkembangan bayi, terutama pada trimester pertama. Ini biasanya sering dikaitkan dengan cacat
tabung saraf. Namun ini bisa dicegah sehingga kegiatan olahraga sehat untuk ibu hamil Anda tetap aman. Caranya, buatlah
tubuh Anda tetap terhidrasi dengan minum banyak air baik sebelum, selama, dan
setelah berolahraga. Selain itu, Anda mungkin perlu mengenakan pakaian longgar untuk
membuat tubuh Anda tetap dingin. Ingatlah, sedikit berkeringat itu tidak
apa-apa. Namun ketika sudah basah kuyup, sesak napas, pusing, dan kelelahan,
maka itu tandanya untuk melambat.
Mitos 3: Olahraga hanya akan membuat Anda lebih lelah
Ini mungkin tampak paradoks, tetapi terlalu banyak
istirahat umumnya dapat membuat Anda merasa lebih lelah. Sementara sedikit
olahraga dapat meningkatkan energi Anda. Dengan demikian, melakukan sedikit
olahraga seperti jogging atau
berjalan akan membuat tubuh Anda lebih kuat. Terutama untuk menyokong tubuh
Anda yang selama berbulan-bulan harus membawa berat ekstra.
Mitos 4: Berlari selama kehamilan tidak aman
Kehamilan memang bukan
waktu yang tepat untuk melakukan lari maraton. Namun bagi orang yang sudah
berpengalaman atau terbiasa berlari, maka bisa meneruskan aktivitas olahraga sehat untuk ibu hamil ini. Mereka
bisa terus berlari asalkan pada medan yang rata (untuk mengurangi risiko jatuh)
dan membatasi jarak jika mereka merasa lelah. Perlu diingat bahwa melonggarkan
ligamen dan sendi selama kehamilan dapat membuat Anda lebih rentan terhadap
cedera. Untuk itulah, sangat tidak dianjurkan untuk melakukan lari yang
berlebihan.
Mitos 5: Terlalu berbahaya untuk mengangkat beban
Mengangkat beban berat
memang dapat meningkatkan tekanan darah Anda untuk waktu yang singkat. Namun
itu tidak berarti jika latihan beban dilarang selama kehamilan. Melakukan
beberapa latihan dengan bobot ringan hingga sedang, bisa dibilang cukup aman
dan sangat dianjurkan untuk membantu mempertahankan otot. Terutama untuk
menguatkan punggung selama kehamilan dan menguatkan otot selama persalinan.
Itulah sebagian mitos
yang sering dikaitkan dengan olahraga
sehat untuk ibu hamil. Meskipun sebagian mitos ini tidak sepenuhnya benar,
namun alangkah baiknya jika Anda tetap berhati-hati selama berolahraga. Hindari
olahraga dengan risiko tinggi, lalu gantilah dengan olahraga yang ringan.
Beberapa jenis olahraga seperti renang, jogging,
dan yoga masih bisa Anda lakukan selama kehamilan. Asalkan ini dilakukan dengan
benar dan mendapatkan izin dari dokter Anda.
Post a Comment for "Mitos Tentang Olahraga Sehat Untuk Ibu Hamil"